LAPORAN EKSPERIMEN FOTOMETRI




ABSTRAK
FOTOMETRI
Kami telah melakukan percobaan yang berjudul fotometri yang bertujuan mengukur kuat cahaya suatu sumber cahaya dengan menggunakan photometer leunumer brodhun. Metode yang kami gunakan dalam percobaan ini adalah merangkai alat-alat seperti pada gambar rancangan percobaan, dimana meletakan lampu B1 pada jarak tertentu dikiri P, dan meletakan L1 dikanan P sedemikian sehingga kuat penerangan oleh B1 dan L1 terhadap eyeplace sama terang. Kemudian mengganti L1 dengan lampu B2 dengan jarak B1 tetap, selanjutnya jarak B2 dengan P sedemikian seehingga kuat penerangan oleh B2 dan B1 terhadap permukaan eyepiece sama terang, mengulangi langkah-langkah diatas sebanyak 10 kali dengan mengubah-ubah jarak B1 dengan P, Adapun nilai intensitas lilin yang diperoleh sebesar IL1 (513±25,2)cd, dengan taraf ketelitian sebesa95,09%, tingginya taraf ketidakpastian perhitungan yang cukup besar diperoleh dikarenakan banyaknya factor, diantaranya adalah alat yang kurang maximal, adanya pengaruh cahaya dari luar, kurangnya ketelitian kami dalam menyamakan jarak, dan kecakapan kami sebagai seeorang peneliti
Kata kunci : fotometri, kuat cahaya.
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan berbagai macam sumber cahaya, mmisalnya cahaya lampu, lilin, sinar matahari dan sebagainya. Setiap sumber cahay memiliki nilai kuat cahaya (intensitas cahaya) yang berbeda-beda. Untuk mengukur nilai kuat cahaya dari sumbar cahaya kita dapt menggunakan alat yang dinamakan photometer leunumer brodhun. Untuk memahami cara mengukur lebih lanjut kita melakukan percobaan photometer dengan menggunakan alat-alat dan metode-metode yang telah ditentukan

Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengukur kuat cahaya (intensitas cahaya) suatu sumber cahaya dengan menggunakan photometer leunumer brodhun ?

Tujuan
Mengukur kuat cahaya suatu sumber cahaya dengan menggunakan photometer leunumer brodhun


BAB II
DASAR TEORI
Fotometer adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran-pengukuran kuantitas cahaya. Ada beberapa kuantitas dari besaran-besaran cahaya, yaitu kuat cahaya (I), fluks cahaya (F), kuat penerangan (E) dan terang cahaya (e).
Kuat cahaya (intensitas cahaya) I merupakan ukuran energi cahaya yang dipancarkan sumbercahaya tiap satuan waktu besaran sudut (w). Satuan kuat cahaya adalah candela (cd).
Fluks cahaya (F) adalah jumlah tenaga yang dipancarkan besaran sudut (w).
-secara matematis ditulis

Kuat penerangan (E) merupakan ukuran energi cahaya yang diterima benda tiap satuan waktu pada setiap satuan luas bidang yang tegak lururs terhadap arah sinar datang. Kuat penerangan juga menyebabkan rangsangan pengelihatan pada mata sehingga benda tampak terang atau redup.
Kuat penerangan suatu permukaan benda adalah fluks cahaya atau aliran cahaya persatuan luas dalam meter persegi dapat ditulis:

Dimana:   E = kuat peneranga
                 F = fluks cahaya  
                A = luas permukaan
Kuat penerangan pada suatu titik yang mempunyai jarak R dari sumber cahaya dapat dianggap sama dengan kuat penerangan titik pada bidang selimut bola yang berjari-jari R dengan pusatnya sebagai tempat sumber cahaya, Hubungan antara kuat cahaya (I) dan kuat penerangan(E). untuk sumbar cahaya yang sama (tetap). Maka I tetap.



  
untuk dua sumber cahaya yang berbeda



Jika sumber cahaya tidak terletak pada normal bidang yang di terangi maka menurut lambert :

Dimana Ѳ adalah sudut antara normal dengan sinar dating membandingkan kuat cahaya (I) dari dua sumber cahaya dengan photometer lumer brodhun .
BAB III
METODE PERCOBAAN

Alat dan Bahan
Photometer lummer brodhun
Soket lampu 2 buah
Statif lampu 2 buah
Bola lampu yang berbeda 2 buah
Lilin 1 buah

Variabel
Variabel Manipulasi: jarak B1
Variabel Respon: jarak L1 dan B2
 Variabel Kontrol: jenis lampu B1 dan B2 dan lilin.

Langkah Percobaan
Pertama mempersiapkan peralatan yang kami perlukan dalam percobaan. Setelah itu kami merangkai alat seperti pada gambar yaitu meletakan lampu B1 pada jarak tertentu dikiri P dan meletakkan lilin di kanan P sehingga kuat penerangan oleh B1 dan L1 terhadap permukaan sama. Dalam keadaan ini pada eyepiece tampak sama terang antara lampu B1 dengan lilin. Selanjutnya kami menggantikan lilin (L1) dengan lampu (B2) dengan jarak B1 dengan P tetap kemudian jarak B2 dengan P di atur sedemikian sehingga lampu B1 dengan B2 memberikan kuat penerangan yang sama pada photometer P. kemudian kami mengulangi langkah-langkah diatas untuk sampai 10 kali dengan jarak B1 dengan P berbeda, sehingga kami memperoleh 10 data dari masing-masing jarak L1 dan B2 dengan P yang berbeda.

BAB IV
ANALISIS DATA

Dari data percobaan yang kami peroleh (terlampir), di dapatkan nilai intensitas bola lampu ke 2 (IB2) sebesar :


 
Dengan :               n = tegangan listrik                                            ( volt )
                                a = tegangan lampu ke dua                              ( volt )
                                b = daya lampu ke dua                                      ( watt )
sesuai dengan teori, bahwa intensitas lilin adalah sebesar :


Dengan :               d1 = jarak lilin ke photometer ( cm )
                             d2 = jarak bola lampu ke dua ke photometer ( cm )
sesuai dengan formula di atas (terlampir), maka diperoleh data sebagai berikut :
table 1. data nilai IB2 dan IL


No.
(x±0.1) cm
(d1±0.1) cm
(d2±0.1) cm
IB2 ( candela )
IL ( candela )
1
28.9
4.4
20.0
452.3
21.8
2
35.2
4.9
23.3
452.3
20.0
3
35.6
5.5
25.4
452.3
21.2
4
38.9
6.0
27.4
452.3
21.7
5
40.3
6.6
31.1
452.3
20.4
6
41.7
6.7
31.9
452.3
19.9
7
43.5
7.3
35.7
452.3
18.9
8
46.9
7.8
36.5
452.3
20.7
9
47.5
9.4
45.3
452.3
19.4
10
49.2
9.5
44.8
452.3
20.3

Dengan : tegangan lampu ke 2 (B2)   = 230 volt 
Tegangan listrik  =  220 volt
Daya lampu ke 2 (B2)    = 10 watt
Dari semua nilai IB2 yang didaptkan diatas ( terlampir ) maka diperoleh intensitas lilin dengan mengguakan B2 (lampu 10 watt) sebesar IL (20.4±0.2) cd. Dengan taraf ketelitian sebesar 98,6%.
Data yang kami ambil selama percobaan adalah data tunggal. Sehigga kami juga menggunakan analisis grafik.
Grafik 1. Pengaruh perubahan jarak B1 terhadap lilin

Dari grafik diatas, dapat di analisis bahwa jarak lilin ke photometer sebanding dengan jarak bola lampu pertama (B1) ke photometer, yaitu  semakin jauh jarak bola lampu ke 1 dari photometer maka akan semakin jauh pula jarak lilin ke photometer agar kuat penerangan lilin sama dengan kuat penerangan bola lampu.
Grafik 2. Pengaruh perubahan jarak B1 terhadap B2

Dari grafik diatas, dapat di analisis bahwa jarak bola lampu ke 2 ke photometer sebanding dengan jarak bola lampu pertama (B1) ke photometer, yaitu  semakin jauh jarak bola lampu ke 1 dari photometer maka akan semakin jauh pula jarak lilin ke photometer agar kuat penerangan lilin sama dengan kuat penerangan bola lampu. Hanya saja dapat dilihat pada grafik bahwa pada saat x = 47.5 cm ke x = 49.2 cm mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan oleh kekurang telitian kami melihat kuat penerangan antara ke duanya.
KESIMPULAN
Berdasaarkan hasil percobaan fotometri yang kami lakukan dengan menggunakan alat photometer lummer brodhun diperoleh intensitas sebesar I­L1(20.4±0.2) cd dengan taraf ketelitian sebesar 98,6%. ketidak pastian yang kami peroleh tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya alat yang kurang maksimal dan juga kurang telitinya kami dalam menyamakan cahaya dan jarak, dan juga kecakapan kami sebagai peneliti.

DAFTAR PUSTAKA
Unesa, Tim Fisika Dasar FMIPA. 2011. Panduan Praktikum Fisika Dasar II. Surabaya : UNIPRESS
Unesa, Dra.  Endang Astutiningrum dan Dra. Titin Sunarti, M.Si. Fisika Dasar II (Seri Optika). Surabaya : UNIPRESS
Tipler, Paul A.1996.Fisika untuk SAINS dan Teknik (Edisi Ke Tiga).Jakarta:ERLANGGA.
Linggih, Ir. Suardhana dan Ir. Jero Wacik S.1985.Ringkasan Fisika.Bandung:GANECA EXACT.


3 komentar:

  1. nilai phi disitu berapa?? 180 atau 3,14?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung yg dipakai ,,klw dalam sudut ya 180....
      klw dalm bentuk lansung bsa 3,14 atau 22/7., (Y)

      Hapus
  2. Assalamualaikum, ijin bertanya untuk literatur ini, apakah ada buku tercetaknya dan dapat diakses? terimakasih..

    BalasHapus